Senin, 28 November 2016

PERBEDAAN GENERAL CONTROL DAN APPLICATION CONTROL

PERBEDAAN PENGENDALIAN UMUM (GENERAL CONTROL) DAN
PENGENDALIAN APLIKASI (APPLICATION CONTROL)


Dalam  IT control, terdapat 2 pengendalian internal terhadap teknologi informasi yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Ini dikarenakan dalam organisasi modern sekarang ini, teknologi informasi menjalankan proses pencatatan keuangan maka dibutuhkan pengendalian dalam hal ini. SAS 78/COSO mengidentifikasi atau membagi dua kelompok pengendalian system informasi yaitu pengendalian umum (general controls) dan pengendalian aplikasi (application controls). Pengendalian aplikasi ini sendiri lebih  berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (spesifik) .Tujuan pengendalian aplikasi ini sendiri yaitu untuk memastikan validitasnya, kelengkapannya, dan keakuratan/ketepatan transaksi keuangan. Sedangkan kelompok pengendalian yang kedua yaitu pengendalian umum (general controls), dinamakan pengendalian umum karena pengendalian ini memang tidak mengkhususkan/ men-spesifikasikan pada aplikasi saja, melainkan berlaku untuk semua system. Namun begitu, walaupun pengendalian umum tidak mengendalikan transaksi keuangan yang spesifik, namun mereka punya keterkaitan (efek) pada integritas transaksi. misalnya, menganggap sebuah organisasi dengan kontrol keamanan database yang buruk. Dalam situasi seperti itu, bahkan data yang diproses oleh sistem dengan kontrol aplikasi built-in yang memadai mungkin beresiko. seorang individu yang mampu menghindari keamanan database, kemudian bisa berubah, mencuri, atau data transaksi disimpan korup. dengan demikian, kontrol umum yang diperlukan untuk mendukung fungsi kontrol aplikasi, keduanya diperlukan untuk memastikan pelaporan keuangan yang akurat.

1.      Pengendalian Umum (General Control)
Seperti kita tahu sebelumnya bahwa pengendalian umum berlaku untuk semua system, maka biasanya dalam perusahaan pengendalian ini dilakukan terhadap aspek fisikal (asset-aset fisik milik perusahaan) dan terhadap aspek logical (system informasi level manajemen). Pengendalian umum digolongkan menjadi beberapa, antara lain :

a.      Pengendalian dalam pengembangan sistem dan perubahan program
pengembangan system disini yaitu proses modifikasi atau mengubah sebagian  atau seluruh system informasi. Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi harus dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi, serta manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi. Yang berperan dalam system development yaitu systems proffesional (system analyst, database designer dan programmer yang merancang dan membangun system), End user  (manajer dan personil operasional), dan stakeholder. Pemeliharaan sistem dilakukan dengan membuat perubahan pada logika program untuk mengakomodasi perubahan kebutuhan user seiring berjalannya waktu.Yang melakukan pengembangan sistem dan pemeliharaan sistem perlu dipisahkan untuk menghindari dokumentasi yang kurang cukup dan program fraud, yaitu mengubah program module untuk tujuan perbuatan illegal.

b.      Pengendalian akses database
      Database organisasi adalah repositori fisik untuk data keuangan dan non keuangan. Disini dapat terjadi kecurangan yang dapat dilakukan oleh manajemen misalnya mengubah, menghapus, menghancurkan, atau mencuri data organisasi. Bisa saja seperti mencuri data penting perusahaan dan menjualnya kepada competitor. Oleh karena itu disini dibutuhkan control terhadap akses database perusahaan.

c.       Pengendalian operasi
    Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik sesuai dengan fungsinya atau sebaliknya. Ruang Lingkup Pengendalian OS antara lain :
a.      Controlling access privilege : pengendalian berupa privilege/hak khusus yang menentukan directories, file, aplikasi dll yang dapat diakses oleh seseorang, tergantung dari jabatannya.
b.      Password control:  pengendalian berupa password untuk akses, password yang baik haruslah diubah secara rutin, panjang dan menggunakan kombinasi huruf dan angka
c.       Virus Control:  pengendalian terhadap malware seperti virus, worm, logic bomb, back door dan trojan horse, dapat menggunakan software antivirus, pembatasan akses internet dan pemasangan aplikasi tambahan.
d.      System Audit Trail Control: audit trail adalah jejak-jeka transaksi yang berhubungan dengan bukti audit, systemaudit trail adalah catatan/log yang merekam aktifitas signifikan dalam tingkatan sistem, aplikasi maupun pengguna. Terdapat dua jenis pengawasan audit log : (1) log of individual keystroke dan (2) event oriented logs . pengendaliannya dapat berupa : pengawasan aktifitas user, waktu log-on dan log off, upaya log on yg gagal, akses terhadap file atau aplikasi tertentu.




2.     Pengendalian Aplikasi (Application Control)
Kita telah mengetahui bahwa pengendalian aplikasi ini memang di-spesifikasikan atau dikhususkan untuk aplikasi dimana setiap aplikasi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda demikian pula cara pengendaliannya yang bisa berbeda-beda. Misalnya system komputerisasi untuk bagian administrasi berbeda dengan system komputerisasi pada bagian penjualan. Pengendalian aplikasi sendiri terdiri dari :

a.      Pengendalian Atas Masukkan (Input)
Penginputan (masukan) merupakan salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang paling krusial dan mengandung resiko. Resiko yang dihadapi misalnya ialah:
- Data transaksi yang ditulis oleh pelaku transaksi salah.
- Kesalahan pengisian dengan kesengajaan disalahkan.
- Penulisan tidak jelas sehingga dibaca salah oleh orang lain (misalnya  petugas yang harus  meng-entry data tersebut ke komputer), khususnya bila yang diolah bukan dokumen aslinya, melainkan tembusan.

b.      Pengendalian Atas Pengolahan (Processing )
Pengendalian proses (processing controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya data yang sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya kesalahan proses.
Kemungkinan yang paling besar untuk menimbulkan terjadinya error adalah kesalahan logika program, salah rumus, salah urutan program, ketidakterpaduan antar  subsistem atupun kesalahan teknis lainnya.

c.       Pengendalian Atas Keluaran (Output )
Pengendalian keluaran (output controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai informasi yang disajikan tidak akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir datanya, atau didistribusikan kepada orang- orang yang tidak berhak. Kemungkinan resiko yang dihadapi yang terkait dengan keluaran ialah seperti telah disebutkan di atas: laporan tidak akurat, tidak lengkap, terlambat atau data tidak uptodate, banyak item data yang tidak relevan, bias, dibaca oleh pihak yang tidak berhak. Dalam sistem yang sudah lebih terbuka (menggunakan jaringan komunikasi publik) potensi akses oleh hacker, cracker atau orang yang tidak berwenang lainnya menjadi makin tinggi.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar